segudang ilmu, artikel, kultum yg dapat berguna bagi para pembaca di masa depan nanti

Kamis, 21 Mei 2015

Jangan Pernah Tinggalkan Sholat


          Pada suatu senja yang lengang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung. Pakainnya yg serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yg mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya, tanpa rias muka atau perhiasan menempe di tubuhnya. Kulit yg bersih, badan yg ramping dan roman mukannya yg ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yg tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret – seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa as. Di ketuknya pintu pelan – pelan sambil mengucapkan Luk salam.
          Maka terdengarlah ucapan dari dalam “Silakan Masuk”. Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus menunduk, air matanya berderai tatkala ia berkata, “Wahai Nabi Allah, tolonglah saya, doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya. “apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanya Nabi Musa as terkejut. “saya takut mengatakannya.” Jawab wanita cantik.
“katakanlah jangan ragu2!” desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, “saya.....telah berzina.” Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu itu meneruskan, “dari perzinaan itu saya bu...lantas hamil, setelah anak itu lahir, langsung saya.......cekik lehernya sampai.....meninggal, “ ucap wanita itu seraya menangis sejati – jadinya.
Nabi Musa berapi –api matanya, dengan muka berang ia menghardik “perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu, pergi!..” teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. Perempuan berwajah ayu dan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk – antuk keluar dari dlm rumah Nabi Musa as, ratap tangisnya amat memilukan. Bahkan ia tak tahu mau di bawa ke mana lagi kaki – kakinya. Bila seorang Nabi saja menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendtangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, “mengapa engkau menolak seorang wanita hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?” Nabi Musa terperanjat.

Dosa apakah yg lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?”maka Nabi Musa dan penuh rasa tahu bertanya kepada malaikat Jibril. " Betulkah ada dosa yg lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?".
"Ada!" Jawab Jibril dengan tegas.
"Dosa apakah itu?" tanya kian Musa penasaran.

"Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina". Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusyuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah SWT untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sholat itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.
sedang orang yang bertobat dab menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah SWT itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.
Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : "Orang yg meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah". Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub ( 1 huqub = 80 tahun ). Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah 1000 tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.
Peringatan untuk seluruh umat yang sering kali melakukan perjalanan, misalnya apabila kita pulang dari kantor sudah menjelang waktu Magrib, tapi seringkali kita merasa malas untuk menunggu, dan saat dalam perjalanan pulang adzan magrib berkumandang kita masih di dalam kendaraan, sampai dirumah sudah hampir isya'. Apabiladi jalan terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan dan kita dipanggil oleh yang maha kuasa dalam keadaan meninggalkan sholat Magrib, Naudzubillah. Hal ini juga menjadi perhatian buat kaum wanita.